Rabu, 02 Juli 2014

Sudah Waktunya



“sudah waktunya” kataku lirih yang sedari tadi duduk diatas kasur empuk ini. Mataku menatap setiap sudut kamar, sembari beranjak menuju sudut kamar. Didepan lemari, ragu tapi tak ada pilihan lain untuk tidak melakukannya. Ku ambil koper dari atas lemari, membuka lemari dan mulai memasukkan beberapa baju. Dalam diam, aku melakukan kegiatan itu hingga ku rasa cukup. Mataku beralih ke meja tempat belajarku “Mungkin ada barang yang harus ku bawa” batinku.

Mataku terfokus ke satu benda. Bimbang itu datang namun aku tak punya kekuatan. Aku hanya anak lemah, ya aku lemah. Tanpa sadar, cairan hangat mulai terasa di pipiku. Berlahan namun pasti, cairan itu turun semakin deras. Aku terduduk, membenamkan wajahku di lutut. “sudah waktunya” kataku dalam isak tangis yang tak tertahan lagi. Beberapa saat, tak mampu melakukan apapun. Aku hancur, andai mereka tahu dan mengerti apa yang aku inginkan. Aku tak ingin pergi, sungguh.


Mencoba menguatkan hati, aku mulai berdiri. Meraih beberapa foto yang tertata rapi dan memasukkan ke dalam koper. Aku akan merindukan kalian, tapi apakah nanti jika waktunya tiba akankah kalian tetap sama? Kalian yang seperti keluargaku, ya kalian memang keluargaku. Ku pandang buku biru, tempat ku mencurahkan semua rasa dan asa. Yang selalu setia menemaniku. Aku meraih buku itu mencoba membukanya namun aku urungkan. Lebih baik kau tetap disini, memendam semua rasaku. ku raih buku itu dan memasukkannya ke laci. Mungkin ini lebih baik untuk mempertahankan kekuatanku yang siap jatuh kapan saja.

Selesai sudah. Aku beranjak, dengan membawa koper dan tas tangan. Mulai meninggalkan kamar yang menjagaku belasan tahun. Aku tak sanggup, tapi aku tak punya pilihan lain. Sudah waktunya aku pergi. Ya sudah waktunya. Bukankah sudah menjadi hukum alam bahwa setiap pertemuan ada perpisahan? Aku hanya bisa berharap, jika sudah waktunya aku kembali kalian tetap sama. Tapi, aku lebih takut jika nanti aku yang berubah. Apa yang akan terjadi pada kalian?

Ku lirik jam tangan, sudah waktunya aku pergi. Waktu terasa begitu cepat atas kebahagiaan yang singkat. Menjalani perjalanan panjang, mengulang dari titik 0 tentang teman, sahabat dan keluarga.

~Malang, 17 Juni 2014~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar