“sudah
waktunya” kataku lirih yang sedari tadi duduk diatas kasur empuk ini. Mataku
menatap setiap sudut kamar, sembari beranjak menuju sudut kamar. Didepan
lemari, ragu tapi tak ada pilihan lain untuk tidak melakukannya. Ku ambil koper
dari atas lemari, membuka lemari dan mulai memasukkan beberapa baju. Dalam
diam, aku melakukan kegiatan itu hingga ku rasa cukup. Mataku beralih ke meja
tempat belajarku “Mungkin ada barang yang harus ku bawa” batinku.
Mataku
terfokus ke satu benda. Bimbang itu datang namun aku tak punya kekuatan. Aku
hanya anak lemah, ya aku lemah. Tanpa sadar, cairan hangat mulai terasa di
pipiku. Berlahan namun pasti, cairan itu turun semakin deras. Aku terduduk,
membenamkan wajahku di lutut. “sudah waktunya” kataku dalam isak tangis yang
tak tertahan lagi. Beberapa saat, tak mampu melakukan apapun. Aku hancur, andai
mereka tahu dan mengerti apa yang aku inginkan. Aku tak ingin pergi, sungguh.
Mencoba
menguatkan hati, aku mulai berdiri. Meraih beberapa foto yang tertata rapi dan
memasukkan ke dalam koper. Aku akan merindukan kalian, tapi apakah nanti jika
waktunya tiba akankah kalian tetap sama? Kalian yang seperti keluargaku, ya
kalian memang keluargaku. Ku pandang buku biru, tempat ku mencurahkan semua
rasa dan asa. Yang selalu setia menemaniku. Aku meraih buku itu mencoba
membukanya namun aku urungkan. Lebih baik kau tetap disini, memendam semua
rasaku. ku raih buku itu dan memasukkannya ke laci. Mungkin ini lebih baik
untuk mempertahankan kekuatanku yang siap jatuh kapan saja.
Selesai
sudah. Aku beranjak, dengan membawa koper dan tas tangan. Mulai meninggalkan
kamar yang menjagaku belasan tahun. Aku tak sanggup, tapi aku tak punya pilihan
lain. Sudah waktunya aku pergi. Ya sudah waktunya. Bukankah sudah menjadi hukum
alam bahwa setiap pertemuan ada perpisahan? Aku hanya bisa berharap, jika sudah
waktunya aku kembali kalian tetap sama. Tapi, aku lebih takut jika nanti aku
yang berubah. Apa yang akan terjadi pada kalian?
Ku
lirik jam tangan, sudah waktunya aku pergi. Waktu terasa begitu cepat atas
kebahagiaan yang singkat. Menjalani perjalanan panjang, mengulang dari titik 0
tentang teman, sahabat dan keluarga.
~Malang,
17 Juni 2014~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar