Kamis, 03 Juli 2014

Siapa Kamu


Siapa kamu?
Yang hanya bisa memandang langit gelap dari ambang jendelamu. Terselimuti dingin angin malam yang kau rasa begitu sejuk. Hitam dan gelap, tapi suatu ketika kamu merasa malam tak segelap itu, tak seperti yang kau bayangkan. Ntah apa yang membuat langit malam itu menjadi terang tanpa rembulan.
Siapa kamu?
Yang menunggu sinar mentari muncul pada pagi hari. Menanti lukisan alam yang indah dari Tuhan yang selalu ingin kau nikmati, yang ingin selalu kau abadikan dengan kamera rongsokan itu. Bukankah gambar itu selalu sama? Tapi kamu selalu mengabadikannya. Sebegitu indahnya kah? Hingga kamu selalu terpesona memandangnya, hingga warna jingga menembus jendela kamarmu dan kian lama warnanya memudar.

siapa kamu?
Yang senang memandang hujan, seakan hujan dapat menghilangkan segala penatmu, penghapus bebanmu, mengalirkan segala rasamu. selalu berharap membaur dengan rintik hujan, untuk melepas segala asa yang membelenggumu
Siapa kamu?
Duduk termengung dengan tatapan kosong. Membayangkan sesuatu yang tak pasti, terlihat begitu menyedihkan. Apa yang kau pikirkan? Tentang yang kau harap terjadi, tentang yang tak kau harapkan terjadi. Tentang yang kau ingat atau kau coba ingat dari otakmu itu.
Siapa kamu?
Tersingkir dari keramaian, berada pada batas yang kadang tak terlihat atau memang tak telihat. Berdiri di suatu tempat tanpa mengharap akan terlihat. Itukah yang kau inginkan. Dalam kesendirian yang menemanimu, tiap detik, tiap jam, tiap waktu yang kau lalui.
Siapa kamu?
Suaramu yang tak mampu terdengar, teriakanmu seperti bisikan angin, terabaikan. Isak tangismu seperti lagu pengantar tidur, yang membuatmu terlelap dan tak ingin bangun lagi. Senyummu terasa tak nyata, bahkan tawamu seakan ilusi indah pengukir kenangan.
Siapa kamu?
Langkah kakimu tak menentu, seakan tanpa tujuan tapi kamu selalu bergerak maju. Apa yang ingin kamu capai? Kesuksesan sebagai pelarian atas segala asa yang menghinggapimu.
Siapa kamu?
Kamu adalah bayang gelap diriku. Satu sisi yang begitu murni, yang terbentuk begitu saja karna keadaan di setiap waktu yang terus berjalan.

~Malang, 02 Juni 2014~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar