Kamis, 03 Juli 2014

Kenangan


 “Hai, gimana kabarnya. Baik-baik saja kan? Aku tentu saja baik. Aku lagi menyongsong libur semester. Aku harap kalian gak begitu sibuk. Ingin rasanya bisa berkumpul lagi. Bagaimana jika tanggal…”
Aku berhenti mengetik pesan yang sudah begitu panjangnya. Yang akan aku kirim ke teman-temanku melalui grup chat. Tapi aku urungkan. Aku delete semua kata yang sudah terangkai itu. Menutup jendela sosmedku. Beralih ke folder foto dalam computer. Foto-foto yang sudah cukup lama mengisi computer ini.
Ku pandangi foto-foto itu satu persatu. Ternyata sudah begitu lama waktu berjalan, meninggalkan aku dalam kenangan indah saat aku bersama kalian. “ah sudah begitu lama” batinku sambil tersenyum memandangi foto beserta kenangan didalamnya. Melemparkan aku ke masa lalu.


Saat itu sepulang sekolah.
“Mau foto dimana” tanyaku kepada Dita dan Bella
“Ah disana sepertinya bagus” kata Dita sambil menunjuk sebuah rumah dengan tanaman merambat didindingnya.
Kami mulai menuju kesana, hari ini aku berencana main ke rumah Dita dan Bella. Mereka teman baruku, maklum kami adalah murid baru di salah satu sekolah di kota Malang. Ya itung-itung untuk mendapat teman baik, aku main ke tempat mereka. Dan mengabadikan dalam beberapa foto tentang kebersamaan kami.

Pada saat peringatan hari Proklamasi kemerdekaan. Dengan tema “Negeri Impian” dengan segala macam kostum menghiasi anggota kelas. Aku dengan balutan kebaya simple, dengan kerudung yang aku kepang tiga. Dita dengan kebayanya dengan konde menghiasi rambutnya. Bahkan ada yang ala Nyi Roro dan ada ala kemanten cowok. Bahkan ibu-ibu petani dengan tompo di gendongannya walau isinya adalah makanan yang bisa di makan pada perjalannya. Dan para lelaki memakai baju tempo dulu dengan motif garis-garis.

Pada moment yang lain saat outbond yang dilaksanakan oleh salah satu universitas di kota Malang.
“Aduh dia ganteng banget” kata nur kepadaku memandangi teman 1 kelompokku dari sekolah lain.
“Ah dia, kamu mau kenalan? Aku ada nomernya.” Kataku kepadanya
“Aku mau fotonya dong” katanya meminta
“Iya nanti aku maintain” kataku dan menghampiri Dita
“Dita, aku mau main. Nanti ambilin foto ya” kataku pada Dita dan menyerahkan handphone ku kepadanya, dan pergi menjauh dengan seulas senyum penuh harap.
“Moga dapet fotonya” batinku

Perayaan Proklamasi pada tahun keduaku di sekolah itu
Balutan seragam cokelat dan membawa bendera merah putih. Bersama sahabat-sahabat yang aku dapat setelah mengikuti ekstra itu. Dita, Bella, Nia, Imah dan Bara itulah mereka. teman seperjuanganku. Kami mengambil foto bersama setelah karnawal, dengan donat yang ada di tanganku. Hahaha kenapa donat itu juga ingin di foto.

Hari minggu saat kumpul ekstra. Seseorang menghampiriku. Yach dia berdandan ala cowok tp aku akui dia emang tampan. Bahkan kulitnya putih dan dia tinggi. Safitri, itu namanya. Ah moment yang gk sering terjadi. Aku langsung mengajaknya berfoto. Hahaha kemana dia sekarang? Sudah kehilangan kabar, padahal dulu kami dekat.

Beralih ke momen lain.
Dengan seragam cokelat mudah dan cokelat tua dan pita merah putih di leher.
Bahkan ada video saat kami senam untuk persiapan lomba.
Dan disela-sela latihan itu kami berfoto-foto. Ah waktu itu begitu menyenangkan, sungguh. saat segala perasaan bercampur, ada kesal, ada marah, ada juga yang lucu, ada tawa, bahkan bingung.

Hari dimana perlombaan di mulai. Memakai seragam pramuka lengkap. Berjajar di tembok kelas untuk menunggu giliran. Mengobrol untuk menghilangkan gugup. Dan melakukan perlombaan sebaik mungkin. Jeprat jepret kegiatan yang di lalui ini, ah mengingatku atas kesalahan yang aku buat saat lomba. Tandu yang tak sempurna dan salah dianosa luka. Tapi ah sudahlah.

Perayaan Proklamasi pada tahun ke tiga
Masih sama dengan tahun kemarin. Balutan seragam coklat yang masih setia denganku. Hanya saja sekarang ada tambahan tetampan alian selempang yang isinya ukk yang telah lulus hasil perjuangan menjadi seorang pramuka garuda. Dan tentunya mendali berlambang garuda yang kamu tempuh dalam beberapa bulan ini.

Dilain kesempatan, saat berfoto dengan guru PPL. Ya momen terakhir karena memang saat itu adalah momen perpisahan dengan mereka.
“Pak, ayo foto bareng buat kenang-kenangan” kataku kepada Pak Arul, salah satu guru PPL walau tak mengajar ke kelasku, tapi hubungan kami cukup dekat karna beliau sering membantu ekstra pramuka.
“Ayo sini” kata beliau
“Tolong fotoin” kataku kepada salah seorang teman yang lewat. Kami foto berlima dengan pak guru di tengah. Aku, Dita, Pak Arul, Nia, Bella.

Suatu ketika saat outbond di daerah Batu. Acara satu kecamatan untuk anak pramuka, dan entah mengapa sekolahku mengirim ekstra osis, pmr dan pramuka. tapi terserahlah. Naik turun bukit dengan pemandangan yang luar biasa indah dan udaranya sangat segar. Bahkan ada desa, yang menurutku desa terpencil karna jauh dari kota. Dan finally kita mandi di sungai yang airnya adem bener. Oi Dian ama Nia jangan pacaran aja ya XD

Ulang tahun guru kesayangan kami. Guru bahasa Indonesia itu. Kami sukses membuatnya menangis dan menyuguhkan tar besar untuknya. Dan berakhirlah dengan melekatnya tar dimana-mana.

Ulang tahun wali kelas kami. Mengajar pada jam pertama, dengan setengah dari muridnya hadir. Ah ntah bagaimana perasaannya, mungkin marah besar. Dan anak-anak di kelas jadi sasaran. Maklum aku termasuh yang menghilang dari kenal. Setelah setengah jam bersembunyi, kami muncul dengan tar dan lilin menyala. Kaget, pasti kaget. Dan beralihlah dengan pesta di kelas.

Setelah UN. Mencoba mengumpulkan teman-teman untuk mengambil foto, walau tidak semua datang. Kami menggila, berbagai gaya kami lakukan. Bahkan saat ada guru lewat, kami ajak foto. Dan populasi wanita yang banyak jika dibandingkan dengan 3 orang cowok yang datang.

Hingga saat wisuda.
Aku dengan balutan kebaya berwarna emas. Nia dengan kebaya birunya. Dan untuk semua lelaki memakai baju hitam.
“Ayo foto, ayo foto”
hanya kata itu yang bisa terdengan di hari perpisahan itu.

Begitu banyak kenangan yang bisa terangkai dengan indahnya, yang sulit untuk diceritakan karna mulai terlupa. Aku meridukan saat itu, saat aku masih bersama kalian, sahabat.

Aku menutup folder foto. Menyesap kopi yang aku buat sebelumnya. Beralih menatap setumpukan hasil kerja kerasku selama 1 semester. “Sudah 4 tahun sejak aku meninggalkan tempat itu” kataku lirih.

Malang, 19 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar