“Hai,
gimana kabarnya. Baik-baik saja kan? Aku tentu saja baik. Aku lagi menyongsong
libur semester. Aku harap kalian gak begitu sibuk. Ingin rasanya bisa berkumpul
lagi. Bagaimana jika tanggal…”
Aku
berhenti mengetik pesan yang sudah begitu panjangnya. Yang akan aku kirim ke
teman-temanku melalui grup chat. Tapi aku urungkan. Aku delete semua kata yang
sudah terangkai itu. Menutup jendela sosmedku. Beralih ke folder foto dalam
computer. Foto-foto yang sudah cukup lama mengisi computer ini.
Ku
pandangi foto-foto itu satu persatu. Ternyata sudah begitu lama waktu berjalan,
meninggalkan aku dalam kenangan indah saat aku bersama kalian. “ah sudah begitu
lama” batinku sambil tersenyum memandangi foto beserta kenangan didalamnya.
Melemparkan aku ke masa lalu.
Saat
itu sepulang sekolah.
“Mau
foto dimana” tanyaku kepada Dita dan Bella
“Ah disana sepertinya bagus” kata Dita sambil menunjuk sebuah rumah dengan tanaman merambat didindingnya.
“Ah disana sepertinya bagus” kata Dita sambil menunjuk sebuah rumah dengan tanaman merambat didindingnya.
Kami
mulai menuju kesana, hari ini aku berencana main ke rumah Dita dan Bella.
Mereka teman baruku, maklum kami adalah murid baru di salah satu sekolah di
kota Malang. Ya itung-itung untuk mendapat teman baik, aku main ke tempat
mereka. Dan mengabadikan dalam beberapa foto tentang kebersamaan kami.
Pada
saat peringatan hari Proklamasi kemerdekaan. Dengan tema “Negeri Impian” dengan
segala macam kostum menghiasi anggota kelas. Aku dengan balutan kebaya simple,
dengan kerudung yang aku kepang tiga. Dita dengan kebayanya dengan konde
menghiasi rambutnya. Bahkan ada yang ala Nyi Roro dan ada ala kemanten cowok.
Bahkan ibu-ibu petani dengan tompo di
gendongannya walau isinya adalah makanan yang bisa di makan pada perjalannya.
Dan para lelaki memakai baju tempo dulu dengan motif garis-garis.
Pada
moment yang lain saat outbond yang dilaksanakan oleh salah satu universitas di
kota Malang.
“Aduh dia ganteng banget” kata nur kepadaku memandangi teman 1 kelompokku dari sekolah lain.
“Aduh dia ganteng banget” kata nur kepadaku memandangi teman 1 kelompokku dari sekolah lain.
“Ah
dia, kamu mau kenalan? Aku ada nomernya.” Kataku kepadanya
“Aku mau fotonya dong” katanya meminta
“Aku mau fotonya dong” katanya meminta
“Iya
nanti aku maintain” kataku dan menghampiri Dita
“Dita,
aku mau main. Nanti ambilin foto ya” kataku pada Dita dan menyerahkan handphone
ku kepadanya, dan pergi menjauh dengan seulas senyum penuh harap.
“Moga
dapet fotonya” batinku
Perayaan
Proklamasi pada tahun keduaku di sekolah itu
Balutan
seragam cokelat dan membawa bendera merah putih. Bersama sahabat-sahabat yang
aku dapat setelah mengikuti ekstra itu. Dita, Bella, Nia, Imah dan Bara itulah
mereka. teman seperjuanganku. Kami mengambil foto bersama setelah karnawal,
dengan donat yang ada di tanganku. Hahaha kenapa donat itu juga ingin di foto.
Hari
minggu saat kumpul ekstra. Seseorang menghampiriku. Yach dia berdandan ala
cowok tp aku akui dia emang tampan. Bahkan kulitnya putih dan dia tinggi. Safitri,
itu namanya. Ah moment yang gk sering terjadi. Aku langsung mengajaknya
berfoto. Hahaha kemana dia sekarang? Sudah kehilangan kabar, padahal dulu kami
dekat.
Beralih
ke momen lain.
Dengan
seragam cokelat mudah dan cokelat tua dan pita merah putih di leher.
Bahkan
ada video saat kami senam untuk persiapan lomba.
Dan
disela-sela latihan itu kami berfoto-foto. Ah waktu itu begitu menyenangkan,
sungguh. saat segala perasaan bercampur, ada kesal, ada marah, ada juga yang
lucu, ada tawa, bahkan bingung.
Hari
dimana perlombaan di mulai. Memakai seragam pramuka lengkap. Berjajar di tembok
kelas untuk menunggu giliran. Mengobrol untuk menghilangkan gugup. Dan
melakukan perlombaan sebaik mungkin. Jeprat jepret kegiatan yang di lalui ini,
ah mengingatku atas kesalahan yang aku buat saat lomba. Tandu yang tak sempurna
dan salah dianosa luka. Tapi ah sudahlah.
Perayaan
Proklamasi pada tahun ke tiga
Masih
sama dengan tahun kemarin. Balutan seragam coklat yang masih setia denganku.
Hanya saja sekarang ada tambahan tetampan alian selempang yang isinya ukk yang
telah lulus hasil perjuangan menjadi seorang pramuka garuda. Dan tentunya
mendali berlambang garuda yang kamu tempuh dalam beberapa bulan ini.
Dilain
kesempatan, saat berfoto dengan guru PPL. Ya momen terakhir karena memang saat
itu adalah momen perpisahan dengan mereka.
“Pak,
ayo foto bareng buat kenang-kenangan” kataku kepada Pak Arul, salah satu guru
PPL walau tak mengajar ke kelasku, tapi hubungan kami cukup dekat karna beliau
sering membantu ekstra pramuka.
“Ayo sini” kata beliau
“Ayo sini” kata beliau
“Tolong
fotoin” kataku kepada salah seorang teman yang lewat. Kami foto berlima dengan
pak guru di tengah. Aku, Dita, Pak Arul, Nia, Bella.
Suatu
ketika saat outbond di daerah Batu. Acara satu kecamatan untuk anak pramuka,
dan entah mengapa sekolahku mengirim ekstra osis, pmr dan pramuka. tapi
terserahlah. Naik turun bukit dengan pemandangan yang luar biasa indah dan
udaranya sangat segar. Bahkan ada desa, yang menurutku desa terpencil karna
jauh dari kota. Dan finally kita mandi di sungai yang airnya adem bener. Oi
Dian ama Nia jangan pacaran aja ya XD
Ulang
tahun guru kesayangan kami. Guru bahasa Indonesia itu. Kami sukses membuatnya
menangis dan menyuguhkan tar besar untuknya. Dan berakhirlah dengan melekatnya
tar dimana-mana.
Ulang
tahun wali kelas kami. Mengajar pada jam pertama, dengan setengah dari muridnya
hadir. Ah ntah bagaimana perasaannya, mungkin marah besar. Dan anak-anak di
kelas jadi sasaran. Maklum aku termasuh yang menghilang dari kenal. Setelah
setengah jam bersembunyi, kami muncul dengan tar dan lilin menyala. Kaget,
pasti kaget. Dan beralihlah dengan pesta di kelas.
Setelah
UN. Mencoba mengumpulkan teman-teman untuk mengambil foto, walau tidak semua
datang. Kami menggila, berbagai gaya kami lakukan. Bahkan saat ada guru lewat,
kami ajak foto. Dan populasi wanita yang banyak jika dibandingkan dengan 3
orang cowok yang datang.
Hingga
saat wisuda.
Aku
dengan balutan kebaya berwarna emas. Nia dengan kebaya birunya. Dan untuk semua
lelaki memakai baju hitam.
“Ayo
foto, ayo foto”
hanya kata itu yang bisa terdengan di hari perpisahan itu.
hanya kata itu yang bisa terdengan di hari perpisahan itu.
Begitu
banyak kenangan yang bisa terangkai dengan indahnya, yang sulit untuk
diceritakan karna mulai terlupa. Aku meridukan saat itu, saat aku masih bersama
kalian, sahabat.
Aku
menutup folder foto. Menyesap kopi yang aku buat sebelumnya. Beralih menatap
setumpukan hasil kerja kerasku selama 1 semester. “Sudah 4 tahun sejak aku
meninggalkan tempat itu” kataku lirih.
Malang,
19 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar