Rabu, 07 Maret 2012

When Love ... (Part I)

Suatu senja ,
Aku tetep aja gak mau beranjak dari loteng rumah ,sebenarnya gak ngapa-ngapain sich . Cuma manjat di tangga yang sengaja di sandarin di dekat gudang dan aku duduk di  salah satu anak tangga sembari menikmati suasana sore hari dan dengerin musik. Nothing Special ! Kayaknya saat ini aku ngerasa beda banget dari biasanya , udah terhitung 3 hari ini aku berubah jadi cewek pendiem, semuanya serba kalem, gak doyan maem dan sering tidur malem-malem, yang pasti aku seperti ngerasa ada yang aneh dari diriku. Dan mungkin inilah saatnya aku memang harus menyadari semua itu, guess what ? I’m Fallin In Love


Hmmm, sulit dipercaya apalagi cewek macam aku ini yang sepertinya udah kebal sama namanya cinta. Karena menurut curahan hati temen-temenku yang itu-itu aja dan ending-ending nya membuat mereka berlinangan air mata sampai balas dendam kepada ‘Sang Mantan’ .and .. aku paling anti banget kalo nyinggung tentang hal itu. Masih banyak hal yang lebih bermanfaat dari kata itu. Tapi keadaan berbalik, sekarang aku ngerasain Fallin In Love itu.

Sejak awal masuk semester kedua aku mulai ngerasa ada yang aneh sama sikapku kalo lagi deket atau ada yang menyebut namanya, dan perlu waktu yang lama buat ngeyakinin kalo itu memang rasaku. Dia Oxavia Aldiano atau yang biasa dipanggil  Vidi . Awalnya emang gak ngrasa apa-apa sich bahkan aku hampir sedikitpun gak ada respon sama si cuek yang punya seambrek kegiatan itu . Well, lama-kelamaan aku jadi kesemsem dech sama dia ‘payah gue’. Susah payah aku mempertahankan perasaan itu sampai suatu ketika aku lihat dengan mata kepala ku sendiri kalau dia dengan rasa tidak bersalahnya , upss .. emang dia gak tau apa-apa sich hehe,yaaa dia keliatan seneng banget bersenda gurau sama temen satu kelas aku . Wow rasa panasnya udah mendidih sampe ke ubun-ubun, segera aku robek kertas yang ada di buku tulisku dan aku remas-remas sampai tak terbentuk, sahabatku yang melihat kelakuan aneh ku langsung menegur : “ Dan, kamu gak papa kan, ngapain sobek-sobek kertas gitu .Eh, yang kamu sobek itukan kertas jawaban kita..aduh Daniaaa” (sambil menjitakku). Aku hanya meringis dan merintih kesakitan “ hehe.. maaf def .. lagi emosi gak nemuin jawabannya “ . sementara itu Defona hanya menggelengkan kepala sambil menahan ingin menjitak ku sekali lagi. Defona adalah friendship aku yang paling klop banget, meskipun dilihat dari style-nya dia yang amat sangat bertolak belakang dengan aku, tapi bukan suatu masalah yang berarti lah, ssst.. Defona gak tau loh kalo aku ‘had a something’ .ahh,biarlah semua itu berlalu .

Sebenarnya aku udah capek banget ngadepin semua hal itu yang nyatanya si dia gak pernah menoleh sedikitpun ke aku. "aku hanyalah angin lalu baginya", begitu kata batinku. Kalau masalah itu sich aku masih bisa bertahan bahkan aku bisa saja melupakannya atau bahkan mengacuhkannya begitu saja, setelah beberapa saat aku merenung dan berpikir. Aku memutuskan buat berhenti mencintainya, membuang jauh-jauh semua angan yang terlalu mustahil untuk bisa terwujud. Mungkin kalian-kalian berpikir cintaku pada dia hanyalah sekedar ‘cinta’ hingga aku bisa begitu mudahnya memutuskan semua itu, namun gak seperti apa yang ku harapkan, sungguh rasanya sakit banget , karena aku terlanjur mencintainya.  Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, segera aku ambil sweater yang ada di sebelahku dan masuk kembali  ke kamar lalu duduk di dekat jendela. Lama ku terdiam, merasakan hembusan angin yang perlahan menerpa jilbabku. "Ya Rabby. apa yang harus aku perbuat , apakah memang inilah yang harus ku putuskan untuk mengakhiri semua rasa yang hanyalah semu belaka dan kembali menjadi sosok dania yang lebih bisa menerima keadaan yang ada". Kututup mataku perlahan hingga tak terasa mataku terasa basah akan air mata yang perlahan mengalir di pipiku , segera aku mengusapnya dan aku berbaring di tempat tidur ku hingga terlelap sampai keeseokan harinya.
       
Gak terasa satu minggu sudah aku bersikap demikian ditambah lagi Defona yang sedang pergi ke luar kota bersama keluarganya yang membuat aku merasa amat sangat kesepian akan penat yang kurasa, ohh, betapa lemahnya aku. Sebenarnya aku ingin banget cerita sama si Defona tapi lagi-lagi aku udah pesimis kalo abis cerita nanti aku bakal diolok-olok sama si dia , ihh sebel banget tuh ! Hari demi hari berlalu .. Aku mulai melupakan hal-hal PAYAH itu ! yeayy !!
       
Suatu sore ketika aku dan Defona tengah asyik bersenda gurau dan ber-curcol ria , tiba-tiba HP Defona berbunyi, gak ada nama yang tertera disana, kami diam  seketika, saling pandang dan aku paksa Defona untuk menjawab panggilan itu. Setelah beberapa menit Defona berbicara dengan si Penelpon dan aku sendiri yang pasang muka bengong, kaget. Karena ternyata orang yang menelpon adalah Vidi, "why you comeback again Vid?" batinku. Dan sayup-sayup terdengar lagunya Vidi Aldiano sendiri  *LHO  -,- “.. Cinta yang hilang,cinta yang kembali,ketuk pintu hati yang sepi , kan kubuka sepenuh hati “ oke .. cukup , vid , cukuup  -_- "
       
Beberapa saat setelah telepon ditututp.Hening.
“ Dan, kamu gak papa kan ? ” Tanya Defona yang sepertinya melihat perubahan mimik wajahku.
“ Hmm, aku gak papa def, bentar yaa aku mau ambil minum dan camilan yang lain “ kataku walau itu hanya alasan ku
“oke dech”  jawab Defona.
Dan aku ? jangan tanyakan lagi. Setelah mengambil minuman dan camilan-camilan seperlunya aku kembali lagi ke halaman belakang rumah, dan seketika itu Defona langsung bercerita kalau  Vidi mengajak aku dan Defona untuk menjadi redaksi untuk majalah dinding sekolah yang akhir-akhir ini terbengkalai, sengaja kami yang dipilih karena dia yakin kalau aku dan Defona bisa responsible sama tugas yang di amanat kan ke kita.
“  Waahh, bakalan seru nich Def “
“ Yaa, tapi berat juga Dan “ tukas Defona .
“ Hmm, kalo kita niat pasti ada aja kok kemudahannya dari Allah”
“ Yap, betul banget” jawab Defona sembari mengambil tehnya.

Sementara itu, tanpa Dania dan Defona ketahui.
“ Ngapain Vidi, diem aja dari tadi. Kesambet baru tau rasa loe  ?” tanya Chandra  sahabatnya Vidi
“ Huhh,dasar ..nyumpahin temennya yg gak bener, eh Ndra kasih aku saran, soalnya aku gak ada ide, lagi butek”
“ Iya.emang apa ?” jawab Chandra.
Beberapa saat kemudian.
“ Hah ? Gila loe vid ?” seru Chandra setelah mendengar penuturan Vidi
Vidi hanya tersenyum . “ and the Story begin “ batinnya dalam hati.

TUNGGU KELANJUTAN KISAHNYA....

BY ATIK NUR RAHMA WAHDANIYATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar